Bantulah Orang Lain Memanfaatkan Kemampuan Mereka
”Aku akan memberikan nasihat dengan mataku tertuju kepadamu.”
1, 2. Bagaimana perasaan Yehuwa terhadap setiap hamba-Nya?
SEWAKTU melihat anak-anaknya bermain, orang tua sering kali kagum akan kemampuan mereka. Mungkin Saudara juga pernah mengalaminya. Ada anak yang pintar olahraga, yang lain suka menggambar atau membuat kerajinan tangan. Apa pun kemampuan mereka, orang tua senang membantu anak-anak memanfaatkan sepenuhnya kemampuan mereka, dengan kata lain, membantu anak-anak itu melakukan yang terbaik.
2 Seperti orang tua yang pengasih, Yehuwa menaruh perhatian kepada hamba-hamba-Nya. Mereka ”berharga” bagi-Nya terutama karena mereka setia melayani-Nya. (Hag. 2:7) Demikian pula, Saudara mungkin memperhatikan bahwa saudara-saudari kita juga punya bakat dan kemampuan yang berbeda-beda. Misalnya, beberapa saudara adalah pembicara yang baik, dan yang lain pintar dalam pengorganisasian. Ada saudari yang cepat belajar bahasa asing untuk digunakan dalam dinas. Yang lain bisa merawat orang yang sakit dengan baik atau membesarkan hati orang yang membutuhkannya. (Rm. 16:1, 12) Kita sangat bersyukur bahwa ada saudara-saudari seperti itu di sidang.
3. Apa saja yang akan kita bahas dalam artikel ini?
3 Beberapa orang Kristen, khususnya saudara-saudara muda atau saudara yang baru dibaptis, bisa jadi merasa belum banyak berperan di sidang. Bagaimana kita bisa membantu mereka memanfaatkan kemampuan mereka sepenuhnya? Mengapa kita hendaknya berupaya meniru Yehuwa dan mencari hal-hal baik dalam diri saudara-saudari kita?
YEHUWA MELIHAT HAL-HAL BAIK DALAM DIRI KITA
4, 5. (a) Apa yang Yehuwa amati dari Gideon? (b) Apa yang bisa kita pelajari dari teladan Yehuwa?
4 Alkitab menunjukkan bahwa Yehuwa tidak hanya melihat sifat-sifat baik hamba-Nya, tapi juga kemampuan mereka. Sebagai contoh, Yehuwa memilih Gideon untuk membebaskan orang Israel dari musuh mereka, orang Midian. Tapi, Gideon menganggap dirinya tidak layak, jadi ia pasti kaget ketika seorang malaikat memberitahunya, ”Yehuwa menyertai engkau, hai, orang yang perkasa dan gagah berani.” Gideon merasa dirinya tidak ”perkasa” dan tidak sanggup menyelamatkan umat Allah. Tapi, sudut pandang Yehuwa berbeda. Ia melihat apa yang Gideon sanggup lakukan dan tahu bahwa Ia bisa menggunakan Gideon untuk menyelamatkan Israel.
5 Yehuwa yakin sepenuhnya kepada Gideon karena Ia sudah mengamati kemampuannya. Misalnya, Yehuwa melihat Gideon mengirik gandum dengan seluruh tenaganya. Dan, biasanya petani melakukannya di tempat terbuka. Tapi, Gideon mengirik biji-bijian tersebut di tempat pemerasan anggur supaya hasil kerja kerasnya tidak terlihat dan dicuri oleh orang Midian. Yehuwa melihat bahwa Gideon bukan hanya pekerja keras. Ia juga cerdik sehingga bisa membaca situasi dan membuat keputusan yang bijaksana untuk menghindari bahaya. Ya, Yehuwa melihat kemampuan Gideon dan melatihnya.
6, 7. (a) Apa bedanya cara pandang Yehuwa terhadap Amos dengan cara pandang beberapa orang Israel? (b) Bagaimana kita bisa tahu bahwa Amos adalah pilihan yang tepat?
6 Halnya sama dengan nabi Amos, Yehuwa juga melihat kemampuan dalam dirinya. Bagi banyak orang, Amos kelihatannya pendiam dan hanyalah orang kecil. Dia seorang gembala dan penoreh buah ara. Tapi, Yehuwa menugasi Amos untuk mengoreksi sepuluh suku Israel yang sudah tidak menyembah-Nya. Ada orang Israel yang mungkin berpikir bahwa pilihan Yehuwa tidak tepat. Mengapa?
7 Amos berasal dari desa terpencil. Tapi, dia tahu banyak tentang kebiasaan dan para penguasa di sekitarnya, mungkin dari para pedagang keliling yang singgah di desanya. Amos juga tahu banyak tentang bangsa-bangsa tetangganya dan keadaan buruk di Israel. (Am. 1:6, 9, 11, 13; 2:8; 6:4-6) Selain itu, Amos adalah penulis yang baik. Dia bisa menggunakan kata-kata yang sederhana tapi ampuh. Dia tidak takut menyampaikan hukuman kepada imam Amazia yang bejat. Jadi, Yehuwa memang telah memilih orang yang tepat untuk menyampaikan berita-Nya. Ia melihat bahwa Amos punya kemampuan yang mungkin tidak dilihat orang lain.
8. (a) Apa yang Yehuwa janjikan kepada Daud? (b) Bagaimana Mazmur 32:8 menguatkan orang-orang yang tidak yakin akan kemampuan mereka sendiri?
8 Yehuwa melihat kemampuan semua hamba-Nya, dan Ia ingin membantu kita masing-masing memanfaatkannya sebaik mungkin. Sebagai contoh, Yehuwa berjanji kepada Daud bahwa Ia akan membimbing dan memberinya nasihat yang dia butuhkan. (Baca Mazmur 32:8.) Mengapa ini bisa menguatkan kita? Meskipun kita mungkin kurang percaya diri, Yehuwa bisa membantu kita melakukan lebih daripada yang kita bayangkan. Guru yang baik membimbing muridnya yang tidak berpengalaman langkah demi langkah. Yehuwa pun membimbing kita supaya kita dapat memanfaatkan kemampuan kita sepenuhnya. Dan, Ia bisa menggunakan saudara-saudari untuk membantu kita. Dengan cara apa saja?
MENCARI HAL-HAL BAIK DALAM DIRI ORANG LAIN
9. Bagaimana kita bisa memperhatikan kepentingan saudara-saudari kita?
9 Paulus menganjurkan semua orang Kristen untuk memperhatikan kepentingan saudara-saudari mereka. (Baca Filipi 2:3, 4.) Hal ini termasuk memperhatikan kemampuan mereka dan mengungkapkannya. Bagaimana perasaan Saudara jika ada yang memperhatikan hal-hal baik dalam diri Saudara? Saudara tentu ingin membuat lebih banyak kemajuan. Halnya sama dengan saudara-saudara kita. Jika kita menyisihkan waktu untuk memperhatikan upaya mereka, mereka akan terdorong untuk membuat kemajuan dan terus melayani Yehuwa.
10. Siapa yang khususnya membutuhkan perhatian kita?
10 Kadang, kita butuh perhatian dari orang lain. Tapi, khususnya saudara-saudara muda atau saudara yang baru dibaptis perlu merasa dilibatkan di sidang. Dengan demikian, mereka akan merasa dirinya berguna sebagai bagian dari umat Yehuwa. Alkitab menganjurkan saudara-saudara tersebut untuk mengerahkan diri agar memenuhi syarat untuk mengemban lebih banyak tanggung jawab. (1 Tim. 3:1) Tapi, jika mereka merasa upaya mereka tidak dihargai, ini bisa menghalangi mereka untuk melayani Yehuwa dengan lebih sepenuhnya.
11. (a) Bagaimana seorang penatua membantu seorang saudara muda membuat kemajuan? (b) Apa yang bisa Saudara pelajari dari pengalaman Julien?
11 Seorang penatua bernama Ludovic mengatakan bahwa seseorang akan lebih cepat maju jika dia mendapat perhatian yang tulus. Salah satu contoh adalah anak muda bernama Julien. Ludovic memperhatikan bahwa Julien itu pemalu, dan sewaktu berupaya melakukan lebih banyak hal di sidang, Julien kurang percaya diri dan jadi salah tingkah. Ludovic berkata, ”Tapi, saya lihat dia sebenarnya sangat baik dan ingin sekali membantu.” Jadi, daripada mengkritik Julien, Ludovic berfokus pada hal-hal baik dalam dirinya dan membesarkan hatinya. Hasilnya, Julien bisa memenuhi syarat untuk menjadi hamba pelayanan dan belakangan menjadi perintis biasa.
BANTU MEREKA MEMANFAATKAN SEPENUHNYA KEMAMPUAN MEREKA
12. Apa yang mesti kita lakukan untuk membantu saudara-saudara kita? Berikan contoh.
12 Jika kita ingin membantu saudara-saudara kita memanfaatkan sepenuhnya kemampuan mereka, jangan hanya melihat kelemahan mereka. Kita perlu mengamati sifat-sifat baik dan kemampuan mereka. Inilah yang dilakukan Yesus terhadap rasul Petrus. Kadang, Petrus kelihatannya tidak bisa diandalkan. Tapi, Yesus melihat sifat-sifat baiknya dan menamainya Petrus, atau Kefas, yang berarti ”Sebuah Batu”. Ini berarti Yesus yakin dia akan menjadi sekokoh batu.
13, 14. (a) Bagaimana Barnabas memandang Markus yang masih muda? (b) Bagaimana seorang penatua membantu Alexandre? Apa hasilnya? (Lihat gambar di awal artikel.)
13 Sekarang, mari kita perhatikan contoh Barnabas dan Markus. (Kis. 12:25) Markus seharusnya mengurus kebutuhan Paulus dan Barnabas selama perjalanan utusan injil mereka yang pertama. Tapi, ketika mereka sampai di daerah Pamfilia, Markus tiba-tiba meninggalkan mereka. Jadi, Paulus dan Barnabas melanjutkan perjalanan berdua saja melewati daerah yang berbahaya. (Kis. 13:5, 13) Lalu, apa yang Barnabas lakukan? Kelihatannya dia berfokus pada hal-hal baik dalam diri Markus, bukan pada kelemahannya. Dia tidak menganggap Markus tidak bisa diandalkan. Sebaliknya, dia belakangan melatih Markus sehingga menjadi orang Kristen yang matang. (Kis. 15:37-39) Beberapa tahun kemudian, Markus membantu Paulus yang sedang dipenjarakan di Roma. Dan, ketika menulis ke sidang Kolose, Paulus memuji Markus. (Kol. 4:10) Bayangkan betapa senangnya Barnabas ketika Paulus mau meminta bantuan Markus!
14 Seorang penatua bernama Alexandre mengenang bagaimana seorang saudara telah membantunya, ”Sewaktu masih muda, saya sulit sekali berdoa di depan umum. Seorang penatua memberi tahu saya caranya mempersiapkan diri dan menjadi lebih tenang. Ketimbang tidak memberi saya tugas lagi, ia justru sering menugasi saya berdoa di pertemuan dinas lapangan. Akhirnya, saya lebih percaya diri.”
15. Bagaimana Paulus menunjukkan bahwa dia menghargai saudara-saudaranya?
15 Bagaimana kalau Saudara melihat bahwa ada hal-hal baik pada seorang saudara? Apakah Saudara memujinya? Di Roma pasal 16, Paulus menyebutkan lebih dari 20 saudara-saudari dan memuji hal-hal baik yang ia hargai dari mereka. (Rm. 16:3-7, 13) Sebagai contoh, Paulus memuji Andronikus dan Yunias karena mereka sudah melayani Kristus jauh lebih lama daripada dirinya sendiri dan karena mereka terus bertekun. Paulus juga menyebutkan ibu dari Rufus yang telah memberikan perhatian yang pengasih kepadanya.
16. Apa hasilnya jika kita memuji anak-anak?
16 Pujian juga akan mendatangkan hasil yang baik. Perhatikan contoh Rico, seorang anak laki-laki di Prancis. Ayahnya bukan penyembah Yehuwa dan dia tidak ingin Rico dibaptis. Rico jadi sangat kecil hati dan berpikir dia harus menunggu sampai dewasa untuk bisa dibaptis. Rico juga sedih bahwa anak-anak di sekolah mengejeknya karena kepercayaannya. Tapi, seorang penatua bernama Frédéric memuji Rico dengan memberi tahunya bahwa ia mendapat tentangan justru karena ia cukup berani menceritakan kepercayaannya. Kata-kata yang membesarkan hati dari penatua ini menguatkan tekad Rico untuk terus membuat kemajuan. Dan, Rico menjadi lebih akrab dengan ayahnya. Rico pun dibaptis sewaktu berumur 12 tahun.
17. (a) Bagaimana kita bisa membantu saudara-saudara untuk memberikan yang terbaik kepada Yehuwa? (b) Bagaimana seorang utusan injil membantu saudara-saudara muda? Apa hasilnya?
17 Tiap kali kita memuji saudara-saudara atas hal baik yang mereka lakukan, mereka akan lebih terdorong lagi untuk memberikan yang terbaik kepada Yehuwa. Silvi, * yang telah bertahun-tahun melayani di Betel Prancis, mengatakan bahwa para saudari juga bisa turut memuji para saudara. Dia malah merasa harus memuji mereka. (Ams. 3:27) Sering kali, para saudari melihat hal-hal kecil yang tidak diperhatikan para saudara. Jadi, pujian dari para saudari itu bisa melengkapi pujian yang mungkin dikatakan para saudara yang berpengalaman. Jérôme, seorang utusan injil di Guyana Prancis, telah membantu banyak saudara muda memiliki cita-cita menjadi utusan injil. Dia memuji saudara-saudara muda atas hal-hal spesifik dalam dinas mereka atau atas komentar mereka yang bagus. Hasilnya mereka lebih percaya diri dan kemampuan mereka pun meningkat.
18. Mengapa bekerja sama dengan saudara-saudara muda itu bermanfaat?
18 Kita juga bisa menggerakkan saudara-saudari untuk membuat kemajuan dengan bekerja sama dengan mereka. Sebagai contoh, seorang penatua mungkin bisa meminta seorang saudara muda untuk mencetak informasi dari jw.org yang bermanfaat untuk saudara-saudara lansia yang tidak punya komputer. Atau, Saudara mungkin bisa mengajak seorang saudara muda untuk ikut membersihkan dan memperbaiki Balai Kerajaan. Kalau Saudara berupaya bekerja sama dengan mereka, Saudara punya kesempatan untuk mengamati kemampuan mereka, memuji mereka, dan melihat kemajuan mereka.
MEMBANGUN UNTUK MASA DEPAN
19, 20. Mengapa kita hendaknya membantu orang lain membuat kemajuan?
19 Yehuwa memilih Yosua untuk memimpin orang Israel. Dan, Allah memerintahkan Musa untuk melatih, memberikan ”anjuran”, dan ’menguatkan’ Yosua. (Baca Ulangan 3:28.) Dewasa ini, semakin banyak orang bergabung dengan sidang. Kita membutuhkan saudara-saudara yang terlatih untuk memikul tanggung jawab dalam organisasi. Maka, semua orang di sidang hendaknya membantu saudara-saudara muda atau saudara yang baru dibaptis untuk memanfaatkan kemampuan mereka sepenuhnya. Hasilnya, semakin banyak saudara yang akan memasuki dinas sepenuh waktu dan banyak dari mereka yang akan menjadi ”cakap untuk mengajar orang-orang lain”.
20 Tidak soal kita bergabung dengan sidang besar dengan banyak saudara yang berpengalaman atau dengan sebuah kelompok kecil, kita bisa membantu memenuhi kebutuhan organisasi di masa depan. Untuk itu, kita harus meniru Yehuwa dan mencari hal-hal baik dalam diri orang lain.
^ par. 17 Nama telah diubah.